kejiwaan, kesedihan, kegembiraan

PetunjukHidup.com-Adakah kesempurnaan dalam kehidupan? Bahkan, manusia yang sukses pun memiliki persoalan dalam hidup; beragam dan tak bisa terbendung. Ada istilah, semakin tinggi pohon maka angin yang bertiup semakin kencang. Tidak hanya itu saja, semakin menua maka padi akan semakin menunduk. Istilah tersebut, seakan menggambarkan kehidupan tentang masa depan yang akan ada banyak badai yang dihadapi.
Cara agar tidak jatuh dalam kegelapan kehidupan dan menjadi lebih bijaksana seperti PADI yakni dengan mengasah kemampuan diri, khususnya SPIRITUAL. Apa sih yang dimaksud dengan spiritual? Pasti kamu bingung kan! Berdasarkan Wikipedia kecerdasan spiritual merupakan kecerdasan jiwa untuk membantu dirimu dalam mengembangkan sisi positif.

Penulis tidak bisa memungkiri bawasanya manusia memiliki sisi negatif dan positif. Kamu pasti merasakan juga baik disadari maupun tidak. Terkadang sisi negatif lebih cenderung kuat, dibanding sisi positif. Hal itulah yang membuat kamu tidak bisa menerima dirimu apa adanya. Kamu merasa tidak percaya diri, gampang tersinggung, amarah, kebencian seakan menjadi suatu tabiat yang sudah melekat erat dengan dirimu.

 

Kamu membenarkan dan mengaminkan bawasanya “Manusia itu TIDAK ada yang sempurna.” Sehingga, kamu merasa baik-baik saja dengan aura negatif yang ada pada dirimu dan mengubahmu menjadi sosok nenek (kakek) sihir! Oops Penulis bercanda ah, jangan ngambek. Bagaimana kamu dan Penulis bisa mengembangkan kecerdasan spiritual? Setelah mempertimbangkan berbagai aspek, terpilihlah tujuh cara untuk mengembangkan spiritual diri! Berdasarkan versi Penulis ya. Penasaran, intip terus ya teman.

7. Membantu Orang Lain
Taukah kamu untuk menjadi orang yang lebih spiritual, kita harus peka terhadap sekitar kita. Kamu harus menyadari bawasanya kamu lahir di bumi ini agar bisa saling membantu. Dalam hal ini, tidak hanya urusan materi saja ya; kamu bisa membantu dengan cara mengulurkan tangan untuk membantu, bisa dengan senyuman, seperti tersenyum kepada orang lain. Bahkan, kamu bisa memeluk seseorang yang sedang bersedih, menghiburnya. Hal itu sama saja membantu orang lain.

Dulu, Penulis suka kesal sekali dengan orang tua Penulis yang demen eh suka sekali menolong orang lain. Sampai dalam pemikiran Penulis, bawasanya mereka itu memanfaatkan orang tua Penulis untuk kepentingan mereka. Namun, pada dasarnya kerohanian Mama dan Papa ini memang baik, tidak pernah berpikir seperti yang Penulis pikirkan. Contoh sederhana saja, ada teman Mama Penulis yang tidak bisa masak “enak”, terus ada kegiatan ibadah di rumahnya. Dia minta tolong Mama untuk membuatkan makanan, seperti soto dan sebagainya. Lalu, Mama mengiyakan tanpa mempertimbangkan kondisi badannya yang lagi drop.
Kata Mama, membantu orang lain itu baik. Memang kita dibuat lelah, tetapi jika kita bisa kenapa tidak! Pernah sewaktu ketika, Papa Penulis lagi bokek, mau perbaiki kendaraannya aja minta uang ke Penulis. Eh, di jalan dia berjumpa dengan orang asing yang kesusahan. Papa tidak segan-segan memberikan uang yang ada padanya, kepada orang tersebut. Jelas lah, Penulis tidak terima; kan lagi tanggal tua. Dulu, Penulis tidak habis pikir dengan tindakan mereka; sekarang Penulis memahami benar, bawasanya kita terlahir di dunia ini untuk saling membantu; bukan hanya kepada saudara kita saja, tetapi juga kepada orang lain. Membantu orang lain, memberikan rasa DAMAI pada diri sendiri.

6. Buat Daftar Keinginan
 
Eits, kamu jangan langsung buat daftar keinginan mau nonton konser MLTR, atau band yang lagi booming. Melainkan yang dimaksud Penulis dalam poin kedua yakni membuat daftar keinginan spiritual. Intinya, bukan daftar keinginan dalam bentuk BARANG ya. Terus apa dong? Nah, jawabannya daftar yang berhubungan dengan diri sendiri, seperti  menumbuhkan rasa cinta, belas kasih, penerimaan diri, penghargaan diri, dan rasa terima kasih diri. Pasti kepala kamu pusing, karena tidak memahami kalimat yang aneh ini bukan?

Penulis beri gambaran sederhana saja ya, dua bulan terakhir ini, kamu sibuk sekali bahkan tidak ada waktu untuk istirahat. Kamu seperti dikejar “setan” bangun pagi, tidur larut malam. Lantaran, ada banyak proyek yang harus kamu selesaikan. Sedangkan tenggang waktunya, mepet, alias hampir berakhir. Disaat itulah, kamu bisa membuat daftar keinginan seperti, “Aku berharap agar aku bisa santai dan menghabiskan waktu dengan tenang dan damai; tanpa dikejar deadline.”

Gambaran sederhana saja, Penulis belakangan ini jarang sekali TERSENYUM. Jadi Penulis membuat daftar keinginan seperti, lebih banyak tersenyum; Penulis ingin pergi ke gunung agar bisa merasakan dekat dengan sang Kalik dan rasa damai. Penulis akan lebih sering mengucapkan rasa syukur dan tidak lagi mengeluh soal berbagai hal dalam kehidupan. Nah, daftar keinginan seperti inilah yang Penulis maksudkan. Jadi apakah kamu sudah siap untuk membuat daftar keinginan kamu? 


5. Meditasi
Kedamaian diri bisa didapat dengan cara sederhana, seperti MEDITASI. Aduh, kamu tidak bisa meditasi? Sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan MEDITASI? Meditasi bisa digambarkan sebagai praktik relaksasi yang melibatkan pelepasan pikiran. Manusia memiliki ragam pemikiran yang berbeda, termasuk Penulis dan kamu. Namun, pada dasarnya semua sama, sama-sama memiliki persoalan hidup yang mengakibatkan STRESS. Nah, meditasi ini bisa membantu kamu dalam menjalani hari-harimu.


Mudah saja, lakukan meditasi di pagi hari. Ketika kamu baru bangun tidur, tidak usah lama-lama cukup 10-15 menit setiap hari. Penulis hanya melakukan dengan cara sederhana, hanya duduk bersila, mengatur pernafasan tarik dan hempas; mengosongkan pikiran. Apalagi jika banyak tenanan hidup. Honestly, Penulis merasakan sensasi kedamaian luar biasa dan sanggup menghadapi hari dengan penuh semangat dan suka cita. Sebab, dalam meditasi, terkadang Penulis menyelipkan percakapan hanya antara Penulis dan sang Pencipta dalam diam dan hembusan nafas (tarik, tahan, hempas perlahan).

4. Belajar untuk Memaafkan

 

Penulis tahu rasanya berat untuk MEMAAFKAN orang yang berbuat salah kepada kita! Apalagi posisinya, bukan kamu yang salah, tetapi teman kamu. Tidak hanya sekali saja, tetapi berkali-kali sudah melukai hatimu. Bagaimana mungkin, kamu dengan mudah memaafkan hal itu! Tenang guys, kebencian itu melelahkan, melepaskan berarti memberikan ruang kedamaian dalam diri kamu sendiri.


Mengampuni atau memaafkan sama dengan MELEPASKAN. Ada baiknya kita melepaskan hal yang buruk bukan? Daripada di pendam malah membuat jiwa kamu jadi merasa tidak tenang, amarah dan kesal. Yuk, tahun 2020 ini mari kamu memulai untuk melepaskan hal-hal yang sudah lama kamu simpan. Bahkan, hanya kamu sendiri yang tahu! Untuk apa kamu mempertahankan hal itu di dalam jiwa ragamu, kamu bakalan sakit sendiri. Mari berdamai dengan diri sendiri dengan belajar mengampuni. Itu lebih kepada spiritual kamu sendiri untuk mengembangkan kedamaian jiwa kamu.

3. Belajar Sabar
 
Sejujurnya poin ketiga ini sangat sulit sekali bagi Penulis, belajar SABAR. Tidak bisa dipungkiri, akhir-akhir ini Penulis gampang sekali emosi. Bahkan, hal sepele pun bisa membuat Penulis terpancing amarah dan mengeluarkan perkataan yang tidak enak, bagaimana dengan kamu? Semoga tidak seperti Penulis ya. Makanya dari pada itu, Penulis di tahun 2020 ini mau mencoba belajar SABAR. Penulis tahu, belajar sabar itu tidak mudah dan bagaimana mempraktikan belajar sabar? Ada banyak kegiatan atau kejadian yang bisa membuat kamu belajar sabar.

Apalagi jika kamu tinggal di ibukota yang penuh dengan berbagai hal yang bisa memancing emosi kamu. Ilustrasi sederhana dari penulis, ketika kamu sedang berkendara, tiba-tiba disamping kamu ada ibu-ibu melaju tanpa memberikan arah yang pasti. Hampir saja, kamu menabrak ibu-ibu itu. Padahal kronologisnya bukan kamu yang salah, tetapi ibu tersebut. Nah, di sini nih kamu bisa mencoba untuk mempraktikan belajar sabar. Aduh, kamu merasa ini bukan kamu banget kan! Namun, ini lebih kepada kamu agar bisa menciptakan lebih banyak kedamaian di jiwa kamu.


Memang mengembangkan spiritual itu tidak semudah menulis atau mengucapkannya. Namun, Penulis yakin Penulis dan kamu akan sama-sama bisa mempraktikan sabar ini, walaupun sulit. Apalagi jika Penulis tahu kalau adik Penulis makan coklat Penulis tanpa izin. Biasanya langsung meledak-ledak bagai bom atom haha. Habis, coklatnya tidak di jual di Indonesia, belinya jauh banget; enak aja dihabiskan dalam sejekab haha. Namun, Penulis mencoba tarik nafas, tahan diri untuk tidak mengatakan hal-hal yang buruk. Belajar SABAR itu susah banget kan? Namun, kenapa kamu bisa bersabar menabung untuk membeli laptop atau baju limited edition! Polanya sama, hanya poinnya berbeda.

 2. Belajar Mencintai Diri Sendiri
 
Mengembangkan jiwa spiritual selalu berkaitan dengan cinta, kedamaian dan kegembiraan rohani. Namun, semua itu bisa terjadi apabila kamu mengenal diri kamu sendiri. Setidaknya, kamu harus belajar mencintai diri kamu sendiri. Ketika kamu mulai belajar mencintai diri kamu sendiri, maka kamu akan mudah menerima dan memberikan cinta kepada orang lain. Hal yang dimaksud Penulis di sini bukan cinta-cinta monyet atau cinta sepasang kekasih ya! Melainkan cinta secara universal.

Bayangkan saja, bagaimana mungkin kamu akan merasa berbahagia ketika kamu merasa kamu tidak pantas buat siapapun. Kamu merasa tidak bisa tenang, gelisah sebab kamu merasa kamu TIDAK sempurna. Sekali lagi, tidak ada manusia yang sempurna, kalau pun ada presentasinya kecil. Sejuta banding satu. Jadi, cintailah kekurangan kamu; bukan hanya bangga pada kelebihan kamu. Penulis tahu suara Penulis ini jelek, cempreng, bahkan cenderung fales baik ketika sedang bernyanyi maupun berbicara. Apakah Penulis tidak bisa menerima kekurangan Penulis ini? Penulis mencoba menyukai suara Penulis sendiri, walaupun tidak merdu didengar. Ya, untuk menyadari bawasanya Penulis sudah menerima kekurangan Penulis ini. Penulis mencoba ikut-ikutan membuat podcast. Nah, kamu boleh intip podcast Penulis di  spotify or anchor  tapi jangan diketawakan ya. Ntar, Penulis malu nggak mau lanjut lho.

1 Lebih Sering Tertawa
 
Ayo jujur, kamu kapan terakhir tertawa?  Kamu tahu spiritual dan kepuasan itu lebih selaras dan selalu berjalan berdampingan. Oleh sebab itu lah, ada baiknya kamu lebih sering tertawa. Dengan lebih sering tertawa maka akan membuat kamu merasa berbeda. Sebab, tertawa menunjukan rasa bahagia, kegembiran dan kesenangan.  Jadi, tahun 2020 ini mari kamu dan Penulis mencoba lebih banyak tertaw. Menertawakan hal-hal kekonyolan yang kamu buat, mendengarkan humor yang lucu menggelitik; sehingga bisa membuat kamu tertawa terbahak-bahak sampai berlinang air mata.

Hidup itu unik dengan berbagai kejadian unik di dalamnya, terkadang kamu tidak bisa memahaminya. Sebab, hidup kamu tertutup awan kabut yang gelap dan siap meledak. Bagaimana mengusir kegelapan yang kamu buat sendiri tanpa disadari? Ya seperti yang tadi Penulis bilang kamu harus bisa mengembangkan spiritual kamu dengan cara yang sederhana ini.


Menurut kamu, jika tulisan 7 cara mengembangkan jiwa spiritual diri ini berguna bagi kamu. Bahkan, kamu merasakan manfaatnya ketika membaca, tidak ada salahnya kamu menekan tombol share di sosial media kamu. Sehingga teman kamu juga turut merasakan mafaat yang sama seperti kamu. Apabila, dirasa tulisan ini tidak benar! Boleh komen dibawah agar Penulis lebih banyak mencoba mengembangkan spiritual Penulis untuk lebih baik lagi. Sehingga bisa membagikannya kepada kamu. By the way, poin apa yang kamu rasa susah kamu lakukan?


Salam dan Tetaplah Hidup










Note: Please visit my blog to storycitra.com | Jejakcantik.com | kitabahagia.com 
 Chitchat.my.id | Asiabutterflytraveler.com



Kehidupan ini tidaklah semudah membayangkan, tidak semudah meluangkan dalam kata. Mari berkunjung dan menikmati tiap hempasan nafas kehidupan untuk mencari makna kehidupan bersama.....








Artikel Terkait:

Silakan pilih sistem komentar anda

24 komentar untuk 7 Cara Mengembangkan Spiritual Diri

Petunjuk Hidup membutuhkan komen berupa kritik dan saran agar lebih baik lagi dalam menjalani hidup. Ingat! Komentar di moderasi jadi tidak boleh spammy ya, rumahku indah dan rumahmu juga indah bukan? mongo dan terima kasih, dank jewel, danke, thanks, mercy

  1. Belajar sabar hal tersulit sih, lagi belajar untuk selalu sabar nih hehe

    BalasHapus
  2. belajar sabar dan memaafkan memang bukan perkara mudah, tapi bisa dilatih terus menerus ya mbaaa
    Thanks for sharing yaaaa

    BalasHapus
  3. Mbaaa, saya memaafkan rasanya bisa, tapi sungguh sulit melupakan
    Kadang terpaksa saya siasati dengan menikmati sakit hati sampai akhirnya ilfil dan akhirnya cuek.
    Tapi kan ya nggak sehat juga ya, semacam kehilangan empati.

    Kayaknya saya harus sering keluar rumah nih, bertemu teman-teman, agar sering tertawa.
    Atau juga lebih santai menikmati hidup dengan anak-anak agar bisa sering tertawa :)

    BalasHapus
  4. semua poinnya setuju banget mba, saat dilakukan dengan hati ikhlas, rasanya emang kita menemukan hidup baru dan lebih tenang ya jiwanya.

    BalasHapus
  5. Belajar mencintai diri sendiri sepertinya menjadi poin yang paling aku suka hihihi
    Kebanyakan mudah mencintai orang lain daripada diri sendiri.
    Thanks sharingnya, kak.

    BalasHapus
  6. Aku lagi belajar teruus untuk mengembangkan spiritual dari hari ke hari. Alhamdulillah sedang dijalani saat ini dan berada di titik ketenangan. Poin2 diatas sip banget pokonya aku lakukan juga..

    BalasHapus
  7. Makasih bangeeeet bun tips nya... jujur baca ini jadi terboost lagi nih untuk menjadi lebih baik lagi, baik untuk diri sendiri atau untuk lingkungan sekitar :) semoga kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi dari hari kehari

    BalasHapus
  8. Keseimbangan spiritualitas kita memang harus selalu dijaga ya mbak, kalo gak rasanya lelah terus bawaannya, muram, suntuk dan berujung stress dan depresi :( apalagi kalo lingkungan sekitar juga gak support

    BalasHapus
  9. Belajar sabar. Menurutku itu poin yg cukup susah, terlebih bagiku yg terkenal nggak sabaran ini..hehe.. TFS mba, mudah2sn ku bisa mempraktekkan tips ini..

    Mechta

    BalasHapus
  10. Meningkatkan spiritual beragam dan banyak pilihan. Mpo mau berbagi aja karena itu yang paling mmudah yang bisa kita lakukan

    BalasHapus
  11. Seolah diingatkna banget
    Poin2ny bikin merenung lg terutama ttg mencintia diri sendiri yg kadang lupa dilakukan eh itu aku sih
    Makasih mba

    BalasHapus
  12. Sabar menurutku point yang agak susah buat aku, secara akutu ngga sabaran orangnya, kalo mau sesuatu pengennya cepet terlaksana, padahal ya kan butuh proses dan ngga mudah untuk mendapatkan sesuatu hiks.. aku akan terus belajar sabar mbak.. thanks alot

    BalasHapus
  13. Kesehatan jiwa itu memang harus senantiasa di rawat.
    Aku pernah ngerasain...nonton beberapa channel youtube yang infaedah. Langsung doonk kepikiran.
    Jadi toxic banget.

    Benar adanya kalau bahagia itu pilihan.

    BalasHapus
  14. Belajar mencintai diri sndiri itu tampak gampang tapi prakteknya susah mbakkk..

    Aku merasa masih sering jahat ke diri sndiri. :D

    BalasHapus
  15. wah, point mencintai diri sendiri yang berasa jleb banget deh. Mampu menerima segala kekurangan diri sendiri kadang sulit, tapi yah emang udah jadi bagian dari kita yang harus direngkuh kan yah. Makasih sudah diingatkan yah mbak

    BalasHapus
  16. Setuju banget membantu orang lain diletakkan di nomor buncit karena sebelum menolong orang lain, kita harus beres dulu dg diri sendiri.

    BalasHapus
  17. Semoga kita menjadi orang yang sabar ya mbak. Yang kata Alquran akan dilimpahi balasan nikmat tanpa batas

    BalasHapus
  18. Terima kasih sudah diingatkan lagi, mba
    Semua poinnya, da best!
    Perlahan-lahan menuju ke sana
    Ganbatte!

    BalasHapus
  19. Mencintai diri.sendiri itu penting tp ini sering banyak dilupakan..belajar trus utk lbh baik itu intinya kalau akutu

    BalasHapus
  20. bagus sekali tulisannya, mbak. Memang harus terus belajar untuk mengembangkan spiritual diri ya. Buat saya pribadi harus lebih banyak belajar untuk sabar. soalnya aku sering banget ga sabar :(

    BalasHapus
  21. Memaafkan orang lain kadang masih susah ni kak, padahal Tuhan aja Maha Pemaaf ya

    BalasHapus
  22. Aku termasuk orang yang gampang tertawa dan tidak mudah merasa disakiti. Tapi sekalinya sakit, wuuahh melepaskan memorinya susah banget. Hahaha... pendendam ya itu namanya? Semoga aja bisa lekas hilang seiring dengan bertiupnya angin lalu.

    BalasHapus
  23. Setuju banget dengan tipsnya. Aku sering ngelakuin hal-hal di atas saat diri ngerasa ada di fase bosan, hampa, atau jenuh. Alhamdulillah, biasanya langsung semangat lagi :D

    BalasHapus
  24. Nah ini nih soal Belajar Memaafkan Diri
    Terkadang saya hukum diri saya karena melakukan kesalahan atau molor dari kesepakatan. Maka itu cara saya self healing

    BalasHapus