Petunjukhidup.com-Dulu aku berpikir bawasanya kehidupan akan berlalu dengan penuh keceriaan, ketika aku masih kanak-kanak. Aku sangat menantikan menjadi remaja dan dewasa. Sekarang, aku mengetahui bawasanya kehidupan itu tidak selalu penuh dengan keceriaan. Dalam setiap rasa kehidupan akan ada rasa getir, pahit dan manis.


Bila mengingat masa lalu, masa dimana yang ada hanyalah keceriaan di masa anak-anak tentunya aku ingin kembali di masa itu. dimana yang ada hanya bermain dan belajar, tidak memikirkan hal lain. Berantem dengan saudara maupun teman hanya itungan menit dan bahkan detik akan kembali berbaikan dan ketawa-ketiwi serta bermain kembali. Namun, sekarang ini, tidak demikian bukan? Semakin kita beranjak dewasa pemikiran dan rasa empati kita berubah.


Hal kecil bisa menjadi besar dan hal besar semakin membesar. Pokok persoalan kehidupan dewasa hanya berputar pada keuangan, keluarga dan pribadi. Bahkan, aku merasakan hal tersebut dalam hela nafas. Aku merasakan kepribadian yang semakin congkak, mementingkan diri sendiri, tidak ada rasa empati dan dingin terhadap hal lain. Namun, itu dulu sebelum aku bisa mencerna apa makna kehidupan ini.



Ya, makna kehidupan berkesinambungan dengan warna kehidupan. Tidak ada warna yang abu-abu pasti ada warna garis tegas, meskipun kalau di layar computer warna pink ada banyak sekali pilihan warna. Namun pada dasarnya warna dasar pink hanya satu tetapi bisa dibuat lebih pekat dan lebih pudar. Begitu juga dengan kehidupan kita. Kita bisa membuat sisi baik dari positif pemikiran kita lebih kuat dan memudarkan warna kegelapan dari sisi pemikiran negatif. Sehingga makna dan warna kehidupan akan selalu cerah.

Rasa getir, pahit dan manis adalah campuran dari warna kehidupan yang akan membuat hidup lebih bermakna dan berwana. Karena manusia hidup tidak bisa hanya memiliki satu warna. Bahkan, warna favoriteku saja lebih dari satu. Begitu juga dengan kehidupan ini. Terkadang kita menganggungkan kebahagiaan ketika kebahagiaan itu terlepas maka kepedihan, kegetiran dan kepahitan yang dominan terasa dibanding rasa manis kehidupan yang telah berjalan.

Teman, lihatlah langit akan selalu berwarna biru meskipun terkadang ada awan hitam menggantung dilangit. Namun, awan itu bisa lenyap dan bisa bertahan tetapi tidak selamanya awan hitam itu menutupi keindahan biru langit yang luas di dunia ini. Untuk itu, marilah kita belajar menerima rasa kehidupan ini. Sebab, hidup ini sangat indah untuk dikurung dalam kegelapan dan rasa pahit yang mencekam.


Selamat tinggal 2017 dan selamat datang 2018. Aku berharap di tahun ini kita bisa menerima rasa getir, pahit dan manis yang datang dalam kehidupan dengan penuh suka cita dan semangat. Katakan, aku kuat dan memiliki beragam warna. Tak kan kubiarkan warna kehidupanku lenyap karena kepedihan, kepahitan, kegetiran yang kurasakan di tahun 2017 dan diawal 2018 mempengaruhi keseluruhan kehidupanku di masa datang.

Selamat tinggal abang ipar, istirahat yang damai. Kuatkan dirimu kakak tercinta. Biarlah kesedihan yang kamu rasakan bisa berlalu bersama hembusan angin yang meniupmu secara perlahan. RIP Abang terkasih, Surjith 4 Januari 2018



Salam dan Tetaplah Hidup










Note: Please visit my blog to storycitra.com | Jejakcantik.com | kitabahagia.com 
 Chitchat.my.id | Asiabutterflytraveler.com




Kehidupan ini tidaklah semudah membayangkan, tidak semudah meluangkan dalam kata. Mari berkunjung dan menikmati tiap hempasan nafas kehidupan untuk mencari makna kehidupan bersama.....
















Artikel Terkait:

Silakan pilih sistem komentar anda

Jadilah orang pertama yang berkomentar!

Petunjuk Hidup membutuhkan komen berupa kritik dan saran agar lebih baik lagi dalam menjalani hidup. Ingat! Komentar di moderasi jadi tidak boleh spammy ya, rumahku indah dan rumahmu juga indah bukan? mongo dan terima kasih, dank jewel, danke, thanks, mercy