Ketabahan Hati Belajar dari Siput

PetunjukHidup.com-Terkadang mudah bagi orang untuk mengatakan TABAH, SABAR dan semua sudah ada jalannya. Tetapi, begitu kasus yang mengenaskan menimpa dirinya, kata-kata nasihat yang dia berikan kepada orang lain mental terhadap dirinya. Karena, dia tidak memiliki kesabaran dan ketabahan dalam menghadapi hidup.

Teman mengucapkan kata tersebut kepada orang lain memang sangat mudah. Ketika kita sedang tidak ditimpa masalah. Namun, bagaimana ketika masalah menimpa kita? Apakah kita masih bisa mengatakan aku tabah dalam menghadapi cobaan kehidupan ini? Ayo jujur, penulis sendiri terkadang merasa GALAU super wow dan KACAU double MESS. Begitulah kehidupan tidak mudah ketika pencobaan datang terhadap diri kita. Kita tidak bisa menjadi penasehat super untuk diri sendiri.

Namun ada satu yang bisa kita pelajari dari seekor siput. Dunia berjalan dengan cepat, sedangkan siput dari zaman batu hingga zaman canggih masih sama. Proses jalannya sangat dan bahkan super lambat, tetapi apakah siput mengeluh? Ketika dia tidak bisa melangkahkan kakinya dengan cepat? Tidak! Karena dia mengetahui kodratnya adalah binatang terlambat di dunia.

Apakah kita mau menerima kodrat “keapesan” kita ketika kita mengalami kesialan dalam kehidupan. Keputusan yang salah ketika kita membuat keputusan? Tidak! Kita selalu mencari kambing hitam atas perbuatan atau sikap yang salah untuk dijadikan pembenaran. Akui saja, karena aku juga mengakui hal tersebut benar adanya.

Jadi, marilah kita belajar dari siput mengenai kesabaran dan ketabahan. Karena semua itu akan berakhir cepat atau lambat. Berjuang adalah cara untuk bertahan hidup! Tidak memikirkan duka adalah cara untuk bertahan. Jadi, jangan pernah mengingat kesalahan tetapi ingatlah tujuan untuk apa kamu hidup di dunia ini? Raih impian, kejar walaupun mengejar mimpi bagaikan hidup bersama bayang semu.

Ini hanyalah pembelajaran yang tidak penting di post pertama di bulan Juli. Karena, penulis bukanlah pakar motivasi yang bisa membakar semangat atau menjatuhkan semangat. Karena kehidupan ini membutuhkan proses agar motivasi tidak sekedar hanya satu menit membara di dalam hati dan pemikiran pembaca.